Thursday, February 23, 2017

Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Usia Dini


Pada anak usia 5 tahun, syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik sudah mencapai tingkat kematangannya dan menstimulasi serta mendorong berbagai kegiatan motorik yang dilakukan anak secara luas dalam kegiatannya. Otot besar yang mengontrol berbagai gerakan motorik kasar berkembang lebih cepat apabila dibandingkan dengan otot halus yang mengontrol berbagai kegiatan motorik halus. Pada waktu bersamaan persepsi visual motorik anak ikut berkembang dengan pesat, seperti mengisi gelas dengan air, menggambar, mewarnai dengan tidak keluar garis. Di usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks yaitu kemampuan untuk mengkombinasikan gerakan motorik dengan seimbang seperti berlari sambil melompat dan mengendarai sepeda.
Ketika anak mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seakan-akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik kasar maupun motorik halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi dan seiring dengan hal tersebut, perlu diberikan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal (Saputra, 2005:36).
Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Perkembangan penguasaan gerak terjadi sejalan dengan pertumbuhan fisik, pada masa awal dan pembentukan pola gerak dasar. Gerak dasar tersebut meliputi berjalan, berlari, melompati, dan meloncat. Kesalahan pada gerak dasar yang tidak dikoreksi akan merugikan anak tersebut dan akan bersifat menetap dan sukar untuk dirubah, kerugian tersebut meliputi:
a.    Tidak efesiensinya gerakan,
b.    Buruknya mekanika pada saat penampilan
c.    Kemungkinan terjadinya cidera lebih besar,
d.   Pengeluaran energi lebih besar/pemborosan energi dan
e.    Prestasi yang diraih tidak maksimal akibat dari menurunnya kualitas gerak.
Bahwasanya perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua, yang meliputi:
a.    Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, melompat, naik turun tangga.
b.    Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan (Yusuf, 2002: 101)

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive